Rabu, 03 Maret 2010

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??MEREKALAH SAHABATMU


by ; chairunnisa
fatimah az zahra
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??MEREKALAH SAHABATMU


by ; chairunnisa
fatimah az zahra
Perjalanan manusia pasti menorèhkan selaksa warna dan cerita. Dan tak semua berwarna cerah penuh tawa. Terkadang kelabu berurai tangis & kesedihan. Begitupun diri saya. Ketika perjalanan hidup sampai pada episode lara hati, terpuruk dan tenggelam dalam kesedihan akibat sakit tak kunjung sembuh, maka kehadiran seorang sahabat sejati yang penuh ketulusan sangat menghibur hati & menyalakan api semangat untuk bangun dari keterpurukan. Begitulah arti Maria Sukamto, salah seorang Penyiar RTI SI bagi saya. Walaupun saya hanya mengenal suaranya via siaran RTI SI & gambar fotonya juga via bulletin RTI SI, namun support yang disuarakannya via RTI SI sangat berarti bagi saya saat itu. Beliau juga memiliki pengertian atas pendengar. Ketika ada TKI yang dipenjara karena tertangkap narkoba, beliau juga peduli dengan mengirimkan buku-buku yang bermanfaat. Mungkin ketika bertemu dengan saya, ada yang tidak percaya bahwa saya pernah sakit parah sebagaimana saya tulis di RTI SI yang awalnya diperkenalkan oleh Aris Triyanto, yang memberi alamat & gelombang radio LN ketika tahu saya suka menuangkan kesedihan dengan menulis. Saya memang suka yang berbau seni,tapi gak ingin jadi senewen lho,hé.hé.he. (makanya, begitu sembuh, walau belum tuntas, saya ngajar tari), saya juga suka tampil frèsh, tak mau terlihat kuyu, kucel & menyedihkan!! Bahkan saya suka berfoto-foto ria dengan aneka gaya & aneka dandanan. Makanya Kak Maria & sobat-sobat sesama fans RTI SI yang berkorespondèn dengan saya, suka tertawa melihat foto-foto yang saya kirimkan. Di setiap suratpun suka saya selipkan canda. Karena saya ingin mengajak teman2 yang sesama sakit, éh maksudnya sama-sama sedang sakit, hé.hé.hé, untuk tidak meratapi diri & menciptakan keceriaan yang bisa menghibur diri & membangkitkan rasa optimis.. Sssttt….,lagian, suami mana suka melihat istri kuyu, kucel & menyedihkan?! Mungkin awalnya dia akan merasa kasihan, tapi lama2 bisa nglirik atau mlototi bahkan menggandèng wanita lain lho?! Hé.hé.hé. Rugi kan kita?! Optimis, kata Maria selalu dengan tiada bosan memberikan support, saya yakin, pasti juga doanya, bahkan souvenir-souvenir RTI SI yang terkadang membuat saya terharu, malah pernah menangis ketika benda tersebut ternyata yang saya idam-idamkan. Karena itu semua, melalui tulisan ini saya menyampaikan rasa TERIMA KASIH binti MATURSUWUN, kata orang Jawa. Meski waktu terus bergulir & tahun berlalu, berganti dengan tahun-tahun yang baru, segalamu Maria Sukamto, tak kan terhapus, senantiasa tersemat di sanubari saya. Juga untuk semua sobat sesama fans RTI SI dengan doanya yang sudah setia bersahabat dengan saya selama ini. Andai saja saya boleh meminta, pertemukanlah kami ya Tuhan…….

by : dara aprilla
Perjalanan hidup yang menarik tentu dipenuhi dengan dinamika tantangan dan hambatan dalam menggapai cita-cita keberhasilan. Sehingga, setiap waktu kita dituntut untuk memberikan kemampuan pikir dan tenaga dalam memecahkan setiap permasalahan maupun dalam memanfaatkan peluang. Setiap insan pasti menyadari bahwa keberhasilan tak akan tergapai dengan hanya perjuangan yang individualis. Akan sangat melelahkan untuk berusaha menangani semua beban dalam satu pundak. Kita membutuhkan sahabat yang dapat dipercaya, kita membutuhkan saudara yang ikhlas, kita membutuhkan kawan yang bijaksana, kita membutuhkan teman yang jujur dan kita membutuhkan rekan yang dapat menyayangi. Kita dilahirkan dengan bakat dan kemampuan masing-masing, akan tetapi, hati, emosi dan daya pikir ini tak akan pernah mampu untuk selalu bisa kita kendalikan. Untuk itu, kita akan selalu membutuhkan nasehat, kita akan selalu membutuhkan tenaga tambahan, kita akan selalu membutuhkan dorongan semangat dan kita akan selalu membutuhkan kasih sayang.
Network atau jaringan hubungan sosial yang produktif adalah yang mampu mewujudkan sebuah wadah dalam menyediakan dan memberi kesempatan masing-masing individual untuk memiliki aspek-aspek sosial tersebut diatas. Sudah tentu, wadah yang berwujud sebuah organisasi sosial tersebut, juga, harus memiliki pilihan tujuan untuk dijadikan landasan arah perjalanan. Pilihan tujuan tersebut dapat berbentuk atau terciptanya lebih dari satu cita-cita yang memberikan kepuasan bersama. Tujuan yang dipilih pun harus selaras dengan keinginan masing-masing individual yang beragam untuk, nantinya, dinikmati bersama-sama.
Sebuah instana megah tak akan mampu berdiri dan memberikan cahaya keagungannya tanpa peran berbagai jenis bahan yang membentuk fondasi bangunan, serta bahan - bahan yang juga dapat memberi makna lebih dari sebuah kata indah. Selanjutnya, variasi bahan tersebut disatukan dalam suatu wadah yang kemudian dikelola oleh sebuah organisasi, yang dipimpin oleh seorang atau lebih artis atau seniman yang memiliki bakat untuk berkarya, mampu menciptakan sebuah visi dan misi yang tidak hanya akan menguntungkan, tetapi juga logis untuk diraih dihadapkan dengan sumber daya yang dimiliki serta kemampuan organisasi tersebut. Organisasi juga dibentuk untuk menyediakan lengkapnya wawasan, ilmu dan keahlian dari berbagai profesi masing-masing anggota untuk selalu bersama-sama menjaga arah kompas pembangunannya. Tataran organisasi yang didukung legitimasi individual pun dibentuk agar masing-masing anggota mengetahui tugas dan tanggung-jawabnya. Akan tetapi dalam suatu organisasi sosial, legitimasi ini hanya bersifat semu. Pangkat dan jabatan hampir tidak terlihat dan berpengaruh karena semua lini dalam struktur organisasi tersebut memiliki suara dalam berperan untuk memberikan fungsi nasehat sesuai keahliannya. Bisa dipastikan bahwa budaya yang dianut adalah budaya demokrasi yang sempurna. Sehingga, ada baiknya kita mengesampingkan gambaran organisasi birokrasi, contohnya organisasi pemerintahan maupun militer, yang sudah tentu memberikan tuntutan kepada masing-masing anggota dalam tiap lini organisasi untuk menghormati dan loyal kepada kebijaksanaan manajer di tiap masing-masing bagian.
Dalam suatu waktu, proses pembangunannya akan mengalami kendala dari berbagai aspek yang menuntut kesabaran semua pihak yang terlibat dan menuntut pengertian semua anggota organisasi untuk turut berembuk dan memecahkan masalah yang menghalangi proses pembangunannya. Terkadang menuntut kesadaran masing-masing individu untuk mengesampingkan kepentingan pribadinya dan berkorban demi kepentingan bersama. Bentuk visi dan misi kembali akan menjadi pertanyaan disetiap masing-masing anggota. Apakah istana megah yang akan didirikan dapat juga memberikan pencerahan kepada pribadinya ? Atau hanya akan menguntungkan bagi penghuni istana tersebut nanti? Ataukah berdirinya sebuah istana megah itu hanya memberikan kenikmatan popularitas sang artis dan seniman tersebut, yang sudah tentu akan turut dihiasi dengan harta emas dan berlian yang melimpah ? Seberapa bagian harta tersebut akan dirasakan oleh setiap masing-masing anggota organisasi yang turut serta memberikan tenaga untuk berpikir, untuk mencari solusi dan juga turut mengorbankan fisik dan materiil ?
Sebelum terlalu jauh arah kompas pembicaraan melenceng dari tujuan mencari penjabaran organisasi sosial yang produktif, ada baiknya mari kita membatasi kembali dengan membedakan organisasi sosial dengan organisasi usaha. Organisasi usaha sudah tentu sama dengan organisasi birokrasi, yang memiliki hirarki dimana di dalam bagian organisasi berbentuk kerucut itu, memiliki legitimasi yang hampir sama dengan organisasi birokrasi. Organisasi sosial, sekali lagi, memiliki budaya demokrasi yang utuh dimana kebebasan berpendapat dalam bertukar pikiran menjadi landasan dalam proses operasinya. Pimpinan organisasi atau dalam konteks pembangunan istana megah ini adalah sang seniman itu sendiri, tidak akan pernah merasa tinggi hati dengan jabatan sebagai pemimpin. Segala masukan dan saran yang membangun selalu diterima dan ditampung untuk kemudian dievaluasi tentang bagaimana mengaplikasikannya dan apakah bermanfaat bagi kelancaran pembangunan. Tidak ada yang merasa disalahkan dalam mengemukakan pendapat. Masing-masing individual selalu dihormati atas semua buah pikirnya. Dan yang terpenting adalah menyadari bahwa setiap jiwa dan hati individu mudah terpengaruh oleh faktor-faktor luar sehingga kadang pendapatnya menyebabkan friksi atau gesekan dalam berhubungan. Untuk itu, walaupun secara bersama-sama saling menjaga untuk tidak mengucapkan hal yang menyebabkan ketidak-nyamanan orang lain, tetapi juga untuk berpikiran positif menerima kritik yang terkadang pedas untuk ditelan. Selanjutnya, berpikir positif -lah yang harus terus dianut di atas segala-galanya agar gesekan yang menimbulkan hawa panas tidak terus berlanjut kepada konflik dan perpecahan. Suatu yang sulit untuk di implementasikan dan diciptakan karena dihadapkan dengan budaya berkomunikasi yang berbeda-beda dari masing-masing individu.
Mari kita kembali kepada tahap pembangunan sebuah istana megah yang mulai menuai konflik dan rasa ketidak-percayaan dalam salah satu babak pembangunannya akibat berbagai faktor dari luar maupun dari dalam. Pertanyaan yang timbul akan sebuah visi dan misi berdirinya istana megah tersebut harus selalu dijawab sebelum terlambat. Masing-masing individu harus dipastikan mengerti dan diingatkan agar organisasi selalu kebal dan imun dalam menghadapi setiap virus yang menyusup badan organisasi. Selain itu, budaya saling menghormati yang menciptakan harmonisasi hubungan akan menimbulkan rasa saling percaya yang kuat dan tahan banting. Sehingga, apapun cobaan yang menghalang, apapun rintangan yang harus dilalui dengan pasti akan selalu terlewati walaupun terkadang memakan waktu yang lama. Pemecahan masalah terkadang disarankan dengan wujud yang berbeda-beda dan mungkin bisa sangat kontradiktif antara satu dan lainnya. Untuk itu, masing-masing individu kadang pun harus legawa dan rela memberikan kesempatan kepada ide-ide lain untuk dijadikan alat utama memperbaiki mesin organisasi. Tidak hanya rela, tapi juga dituntut untuk memberikan dorongan kreatifitas, moril bahkan materiil dalam mendukung ide orang lain yang terpilih untuk digunakan, yang terkadang sangat menyakitkan untuk diterima. Saat ini, masing-masing bagian rantai besi organisasi ini dituntut untuk rela berkorban dalam menjaga kekuatan persatuan rantai secara keseluruhan. Bila salah satu mata rantai melemah, sudah tentu rantai besi yang digunakan untuk mengamankan suatu tujuan akan mudah buyar dan selanjuntya akan tidak berfungsi sama sekali.
Ujian dan cobaan akan terlewati bila organisasi ini memiliki budaya persahabatan yang kuat. Dalam perjalananya terkadang membutuhkan juga kerelaan sang seniman untuk mundur karena menyadari kegagalannya untuk mempertahankan arah kompas pembangunan. Gagal karena tidak mampu memberikan inspirasi kepada masing-masing anggota untuk menciptakan budaya persahabatan. Restrukturisasi organisasi pada suatu masa, mungkin akan dibutuhkan dan dilaksanakan untuk mengganti bagian rantai besi yang sudah mulai usang dan tidak memiliki ketahanan seperti sedia kala. Usia pun akan turut mempengaruhi kekuatan masing-masing individu karena sudah menjadi hukum alam, bahwa tidak ada sesuatu yang abadi hidup di dunia ini. Akan tetapi, bila visi dan misi yang inginkan itu sangat bernilai harganya, bila istana megah itu dapat memberikan keindahan luar biasa yang mampu membawa kebahagiaan umat, yang mampu memberikan kenikmatan lahir dan batin bagi setiap anggota organisasi layaknya seorang musafir yang takjub melihat keindahan Rumah Tuhan, maka tujuan itu akan menjadi perekat abadi sebuah organisasi persahabatan itu. Menjadi sebuah penjaga arah kompas dalam perjalanan mencapai tujuan. Menjadi sebuah alarm yang menyadarkan setiap anggota bahwa vektor jalan setapak yang dilalui sudah mengarah ke jurang kehancuran. Sehingga setiap waktu, setiap masa, organisasi sosial ini akan terus berjalan di tempat yang aman walaupun melewati segala macam rintangan yang menguji seberapa kuat tali persahabatan yang dimiliki. Menguji seberapa kuat masing-masing mata rantai persahabtan itu kokoh yang kadang menuntut pengorbanan yang menyakitkan agar rantai besi tersebut dapat selalu menjadi pengaman terciptanya sebuah istana yang megah nan indah.
- Mohon masukan dan kritik dari para sahabatku yang tentunya akan menambah wawasan penulis dalam berkarya untuk kemakmuran bangsa dan negara, serta kebahagiaan keluarga kita dan masa depan anak cucu kita kelak.



BY :
fatimah az zahra
rina syahfitri
syahfitriani
Perjalanan hidup yang menarik tentu dipenuhi dengan dinamika tantangan dan hambatan dalam menggapai cita-cita keberhasilan. Sehingga, setiap waktu kita dituntut untuk memberikan kemampuan pikir dan tenaga dalam memecahkan setiap permasalahan maupun dalam memanfaatkan peluang. Setiap insan pasti menyadari bahwa keberhasilan tak akan tergapai dengan hanya perjuangan yang individualis. Akan sangat melelahkan untuk berusaha menangani semua beban dalam satu pundak. Kita membutuhkan sahabat yang dapat dipercaya, kita membutuhkan saudara yang ikhlas, kita membutuhkan kawan yang bijaksana, kita membutuhkan teman yang jujur dan kita membutuhkan rekan yang dapat menyayangi. Kita dilahirkan dengan bakat dan kemampuan masing-masing, akan tetapi, hati, emosi dan daya pikir ini tak akan pernah mampu untuk selalu bisa kita kendalikan. Untuk itu, kita akan selalu membutuhkan nasehat, kita akan selalu membutuhkan tenaga tambahan, kita akan selalu membutuhkan dorongan semangat dan kita akan selalu membutuhkan kasih sayang.
Network atau jaringan hubungan sosial yang produktif adalah yang mampu mewujudkan sebuah wadah dalam menyediakan dan memberi kesempatan masing-masing individual untuk memiliki aspek-aspek sosial tersebut diatas. Sudah tentu, wadah yang berwujud sebuah organisasi sosial tersebut, juga, harus memiliki pilihan tujuan untuk dijadikan landasan arah perjalanan. Pilihan tujuan tersebut dapat berbentuk atau terciptanya lebih dari satu cita-cita yang memberikan kepuasan bersama. Tujuan yang dipilih pun harus selaras dengan keinginan masing-masing individual yang beragam untuk, nantinya, dinikmati bersama-sama.
Sebuah instana megah tak akan mampu berdiri dan memberikan cahaya keagungannya tanpa peran berbagai jenis bahan yang membentuk fondasi bangunan, serta bahan - bahan yang juga dapat memberi makna lebih dari sebuah kata indah. Selanjutnya, variasi bahan tersebut disatukan dalam suatu wadah yang kemudian dikelola oleh sebuah organisasi, yang dipimpin oleh seorang atau lebih artis atau seniman yang memiliki bakat untuk berkarya, mampu menciptakan sebuah visi dan misi yang tidak hanya akan menguntungkan, tetapi juga logis untuk diraih dihadapkan dengan sumber daya yang dimiliki serta kemampuan organisasi tersebut. Organisasi juga dibentuk untuk menyediakan lengkapnya wawasan, ilmu dan keahlian dari berbagai profesi masing-masing anggota untuk selalu bersama-sama menjaga arah kompas pembangunannya. Tataran organisasi yang didukung legitimasi individual pun dibentuk agar masing-masing anggota mengetahui tugas dan tanggung-jawabnya. Akan tetapi dalam suatu organisasi sosial, legitimasi ini hanya bersifat semu. Pangkat dan jabatan hampir tidak terlihat dan berpengaruh karena semua lini dalam struktur organisasi tersebut memiliki suara dalam berperan untuk memberikan fungsi nasehat sesuai keahliannya. Bisa dipastikan bahwa budaya yang dianut adalah budaya demokrasi yang sempurna. Sehingga, ada baiknya kita mengesampingkan gambaran organisasi birokrasi, contohnya organisasi pemerintahan maupun militer, yang sudah tentu memberikan tuntutan kepada masing-masing anggota dalam tiap lini organisasi untuk menghormati dan loyal kepada kebijaksanaan manajer di tiap masing-masing bagian.
Dalam suatu waktu, proses pembangunannya akan mengalami kendala dari berbagai aspek yang menuntut kesabaran semua pihak yang terlibat dan menuntut pengertian semua anggota organisasi untuk turut berembuk dan memecahkan masalah yang menghalangi proses pembangunannya. Terkadang menuntut kesadaran masing-masing individu untuk mengesampingkan kepentingan pribadinya dan berkorban demi kepentingan bersama. Bentuk visi dan misi kembali akan menjadi pertanyaan disetiap masing-masing anggota. Apakah istana megah yang akan didirikan dapat juga memberikan pencerahan kepada pribadinya ? Atau hanya akan menguntungkan bagi penghuni istana tersebut nanti? Ataukah berdirinya sebuah istana megah itu hanya memberikan kenikmatan popularitas sang artis dan seniman tersebut, yang sudah tentu akan turut dihiasi dengan harta emas dan berlian yang melimpah ? Seberapa bagian harta tersebut akan dirasakan oleh setiap masing-masing anggota organisasi yang turut serta memberikan tenaga untuk berpikir, untuk mencari solusi dan juga turut mengorbankan fisik dan materiil ?
Sebelum terlalu jauh arah kompas pembicaraan melenceng dari tujuan mencari penjabaran organisasi sosial yang produktif, ada baiknya mari kita membatasi kembali dengan membedakan organisasi sosial dengan organisasi usaha. Organisasi usaha sudah tentu sama dengan organisasi birokrasi, yang memiliki hirarki dimana di dalam bagian organisasi berbentuk kerucut itu, memiliki legitimasi yang hampir sama dengan organisasi birokrasi. Organisasi sosial, sekali lagi, memiliki budaya demokrasi yang utuh dimana kebebasan berpendapat dalam bertukar pikiran menjadi landasan dalam proses operasinya. Pimpinan organisasi atau dalam konteks pembangunan istana megah ini adalah sang seniman itu sendiri, tidak akan pernah merasa tinggi hati dengan jabatan sebagai pemimpin. Segala masukan dan saran yang membangun selalu diterima dan ditampung untuk kemudian dievaluasi tentang bagaimana mengaplikasikannya dan apakah bermanfaat bagi kelancaran pembangunan. Tidak ada yang merasa disalahkan dalam mengemukakan pendapat. Masing-masing individual selalu dihormati atas semua buah pikirnya. Dan yang terpenting adalah menyadari bahwa setiap jiwa dan hati individu mudah terpengaruh oleh faktor-faktor luar sehingga kadang pendapatnya menyebabkan friksi atau gesekan dalam berhubungan. Untuk itu, walaupun secara bersama-sama saling menjaga untuk tidak mengucapkan hal yang menyebabkan ketidak-nyamanan orang lain, tetapi juga untuk berpikiran positif menerima kritik yang terkadang pedas untuk ditelan. Selanjutnya, berpikir positif -lah yang harus terus dianut di atas segala-galanya agar gesekan yang menimbulkan hawa panas tidak terus berlanjut kepada konflik dan perpecahan. Suatu yang sulit untuk di implementasikan dan diciptakan karena dihadapkan dengan budaya berkomunikasi yang berbeda-beda dari masing-masing individu.
Mari kita kembali kepada tahap pembangunan sebuah istana megah yang mulai menuai konflik dan rasa ketidak-percayaan dalam salah satu babak pembangunannya akibat berbagai faktor dari luar maupun dari dalam. Pertanyaan yang timbul akan sebuah visi dan misi berdirinya istana megah tersebut harus selalu dijawab sebelum terlambat. Masing-masing individu harus dipastikan mengerti dan diingatkan agar organisasi selalu kebal dan imun dalam menghadapi setiap virus yang menyusup badan organisasi. Selain itu, budaya saling menghormati yang menciptakan harmonisasi hubungan akan menimbulkan rasa saling percaya yang kuat dan tahan banting. Sehingga, apapun cobaan yang menghalang, apapun rintangan yang harus dilalui dengan pasti akan selalu terlewati walaupun terkadang memakan waktu yang lama. Pemecahan masalah terkadang disarankan dengan wujud yang berbeda-beda dan mungkin bisa sangat kontradiktif antara satu dan lainnya. Untuk itu, masing-masing individu kadang pun harus legawa dan rela memberikan kesempatan kepada ide-ide lain untuk dijadikan alat utama memperbaiki mesin organisasi. Tidak hanya rela, tapi juga dituntut untuk memberikan dorongan kreatifitas, moril bahkan materiil dalam mendukung ide orang lain yang terpilih untuk digunakan, yang terkadang sangat menyakitkan untuk diterima. Saat ini, masing-masing bagian rantai besi organisasi ini dituntut untuk rela berkorban dalam menjaga kekuatan persatuan rantai secara keseluruhan. Bila salah satu mata rantai melemah, sudah tentu rantai besi yang digunakan untuk mengamankan suatu tujuan akan mudah buyar dan selanjuntya akan tidak berfungsi sama sekali.
Ujian dan cobaan akan terlewati bila organisasi ini memiliki budaya persahabatan yang kuat. Dalam perjalananya terkadang membutuhkan juga kerelaan sang seniman untuk mundur karena menyadari kegagalannya untuk mempertahankan arah kompas pembangunan. Gagal karena tidak mampu memberikan inspirasi kepada masing-masing anggota untuk menciptakan budaya persahabatan. Restrukturisasi organisasi pada suatu masa, mungkin akan dibutuhkan dan dilaksanakan untuk mengganti bagian rantai besi yang sudah mulai usang dan tidak memiliki ketahanan seperti sedia kala. Usia pun akan turut mempengaruhi kekuatan masing-masing individu karena sudah menjadi hukum alam, bahwa tidak ada sesuatu yang abadi hidup di dunia ini. Akan tetapi, bila visi dan misi yang inginkan itu sangat bernilai harganya, bila istana megah itu dapat memberikan keindahan luar biasa yang mampu membawa kebahagiaan umat, yang mampu memberikan kenikmatan lahir dan batin bagi setiap anggota organisasi layaknya seorang musafir yang takjub melihat keindahan Rumah Tuhan, maka tujuan itu akan menjadi perekat abadi sebuah organisasi persahabatan itu. Menjadi sebuah penjaga arah kompas dalam perjalanan mencapai tujuan. Menjadi sebuah alarm yang menyadarkan setiap anggota bahwa vektor jalan setapak yang dilalui sudah mengarah ke jurang kehancuran. Sehingga setiap waktu, setiap masa, organisasi sosial ini akan terus berjalan di tempat yang aman walaupun melewati segala macam rintangan yang menguji seberapa kuat tali persahabatan yang dimiliki. Menguji seberapa kuat masing-masing mata rantai persahabtan itu kokoh yang kadang menuntut pengorbanan yang menyakitkan agar rantai besi tersebut dapat selalu menjadi pengaman terciptanya sebuah istana yang megah nan indah.
- Mohon masukan dan kritik dari para sahabatku yang tentunya akan menambah wawasan penulis dalam berkarya untuk kemakmuran bangsa dan negara, serta kebahagiaan keluarga kita dan masa depan anak cucu kita kelak.



BY :
fatimah az zahra
rina syahfitri
syahfitriani
pengeRTian persaHAbaTAn
adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan salingmendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkanperhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalampengertian ini, istilah “persahabatan” menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. seleramereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmatikegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong,seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan.Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan danreflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebihdaripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikanatau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
simpati dan empati.
kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
saling pengertian.
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaanyang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalamkeadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong.Dibandingkan dengan hubungan pribadi,persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipundalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.

ARTI PERSAHABATAN

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
simpati dan empati.
kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
saling pengertian.
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.
Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, di antaranya adalah psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional, dan tingkat keakrabanPersahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
simpati dan empati.
kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
saling pengertian.
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.
Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, di antaranya adalah psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional, dan tingkat keakraban